Translate

Selasa, 29 Maret 2016

Musik Rock di Indonesia Sempat disebut Unproductive Labour

       Musik Rock di Indonesia pernah dianggap sebagai unproductive labour dalam industri rekaman di Indonesia. Hal ini terjadi pada era 1970-an, dan yang menyebabkan musik rock mendapat sebutan demikian diantaranya adalah, dunia rekaman di indonesia pada masa itu didominasi oleh musik beraliran pop. 



    Industri rekaman pada saat itu menganggap bahwa musik rock dianggap sebagai minoritas dan memiliki peminat yang sedikit, selain itu musik rock yang dinyanyikan di atas panggung kebanyakan adalah lagu-lagu rock musisi barat sehingga kesempatan musik rock lokal  untuk rekaman semakin sempit dan tidak diapresiasi . Industri musik atau perusahaan rekaman pada saat itu telah terlanjur puas dengan musik pop yang sangat laku di pasaran. Produser musik tentu memproduksi rekaman secara komersil, yang artinya musik yang diproduksi haruslah yang sesuai dengan pertimbangan selera pasar atau masyarakat kebanyakan sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan rekaman. Sedangkan musik rock pada saat itu enggan diproduksi, karena dianggap tidak dapat menguntungkan perusahaan rekaman di Indonesia. Oleh karena itu, pada masa itu musik rock dianggap sebagai unproductive labour.


Sumber :
Industri Musik Indonesia : Suatu Sejarah, R.M. Mulyadi

Surabaya Punya Cerita, Dahana Adi (hal 48-52)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar