Mesopotamia memiliki arti
“diantara sungai-sungai” yakni sungai Eufrat dan Sungai Tigris.Peradaban
pertama di dunia berkembang di Mesopotamia sekitar tahun 5000 SM. Selama 2000
tahun di situlah negara-negara yang paling berkuasa dan maju muncul.
Mesopotamia memengaruhi negara-negaratetangga di seluruh Timur Tengah (Mesir
dan Indus), tetapi sekitar tahun 500 SM, pada permulaaan zaman Romawi, kekuatan
Mesopotamia mulai melemah dan runtuh total. Mesopotamia terletak di antara dua
sungai besar, Eufrat dan Tigris, di daerah yang kini menjadi Republik Irak.
Mesopotamia, dalam bahasa Yunani berarti “daerah di antara sungai-sungai”.
Aliran Sungai Eufrat dan Tigris berasal dari pegunungan utara Irak. Daerah di
sekitar kedua sungai itu tanahnya sangat subur dan bentuknya melengkung seperti
bulan sabit sehingga sejarawan Amerika Serikat yaitu Breasted menyebut
Mesopotamia“The Fertile Crescent Moon” yang artinya “Bulan Sabit Subur
”, SejarawanYunani Kuno yang bernama Heredotus menyebut Mesopotamia sebagai “Tanah
surga yang cantik jelita”. Dampaknya dari kondisi
geografis sedemikian rupa itu adalah menjadikan wilayah Mesopotamia sebagai
wilayah yang subur dan mendukung bagi lahirnya peradaban.
Ada beberapa suku yang menempati daerah subur Mesopotamia. Suku Ubaid merupakan
suku pertama yang tinggal di Mesopotamia. Suku ini bermata pencaharian sebagai
petani. Pertanian dilakukan di daerah yang subur. Mereka menanam biji-bijian
dengan memanfaatkan air sungai untuk irigasi.
Suku Sumeria merupakan suku yang ada setelah suku Ubaid punah. Suku ini
bermata pencaharian sebagai petani, melanjutkan pertanian yang dilakukan suku
Ubaid. Karena letaknya di dataran yang luas tanpa
pertahanan alam yang memadai, maka Mesopotamia menjadi sasaran perebutan bagi
bangsa-bangsa di sekitarnya untuk dapat mendiaminya. Sumeria berkuasa pada tahun 3000 – 2340 SM. Pada
masa tersebut kelompok-kelompok besar penduduk desa mengubah cara hidup dan membangun
kota-kota bertembok lumpur tanah liat. Kota-kota Sumeria banyak dibangun di
antara kedua aliran sungai di Mesopotamia bagian Selatan karena merupakan
daerah delta yang paling subur. Mula-mula daerah timur dan barat sungai berupa
rawa-rawa. Setelah dikeringkan daerah tersebut menjadi pemukiman yang dihuni
oleh kelompok masyarakat yang teratur. Kota-kota tertua bermunculan.
A.
Kota-kota yang Dibangun
Tiap kota
merupakan sebuah negara disebut dengan negara kota yang dipimpin oleh seorang raja, yang saling mendesak
untuk berkuasa (Ur, Uruk, Nippur, Adab, Lagas, Kish). Jumlah populasi kota-kota
tesebut lebih dari 10.000 penghuni. Kebanyakan penduduk bertani di luar kota
dan hasil panen didistribusikan kepada penduduk-penduduk yang tidak bekerja
sebagai petani yaitu pande,kontraktor, tukang kayu, pedagang, prajurit dan
pendeta. Karena uang belum tersedia jadi pasar-pasar belum dibutuhkan. Tiap
penduduk menerima makanan, pakaian dan barang lainnya sebagai gaji pekerjaan
atau dengan cara melakukan barter.Hanya beberapa penduduk kaya yang memiliki
rumah/istana yang luas, mayoritas penduduk memiliki pondok yang sangat
sederhana tanpa sanitasi dan tanpa persediaan air minum.Selain mengembangkan
kehidupannya dengan pertanian, suku Sumeria juga terampil membuat alat-alat
tembikar. Perdagangan diawasi oleh para penguasa yang juga memandori
proyek-proyek irigasi, penggalian kali, pembangunan bendungan dan waduk.
Proyek-proyek tersebut sangat diperlukan agar hasil pertanian melimpah dan
perumahan aman dari bencana banjir. Proyek-proyek tersebut dikerjakan oleh
penduduk dengan kerja paksa.
B. Tulisan pada Peradaban Mesopotamia
Sekitar tahun
3400 SM ditemukan tulisan sederhana untuk menyimpan data-data perdagangan. Tulisan itu disebut huruf paku (cuneiform).
Huruf-huruf itu ditulis di atas papan tanah liat yang digores menggunakan karang
yang keras dan berujung tajam. Sejak tahun 3000 SM huruf paku sudah digunakan untuk
mencatat peristiwa-peristiwa sejarah, hasil panen, kepemilikan harta benda
serta urusan perdagangan. Tulisan paku terus menerus berkembang dan menjadi lebih
rumit. Ribuan obyek peningalan tulisan di atas papan tanah liat tersebut digali
oleh para arkeolog kemudian diteliti supaya bisa dibaca. Tulisan-tulisan tersebut
memberi peluang kepada kita untuk memahami banyak hal tentang kehidupan dan
budaya pada masa lampau di Mesopotamia yang meliputi, karangan sastra, karangan
ritual dan agama, serta laporan sejarah.
C. Kepercayaan
Suku Sumeria
memiliki kepercayaan animisme yang bersifat politeisme. Mereka menyembah banyak
dewa. Salah satu dewa utama mereka adalah Marduk. Selain itu, ada dewa-dewa
lain yang menguasai alam. Dewa-Dewi memiliki kekuasaan masing-masing terhadap
satu unsur alam: hujan, petir, banjir, sungai, awan, ladang, kayu, bulan dan
matahari. Dewa-dewa yang mereka sembah yakni Enlil (Dewa bumi), Ea (Dewa air), Anu
(Dewa langit), Sin (Dewa bulan), Samas (Dewa matahari), Ereskigal (Dewa
kematian), Ra (Dewa seni).
D. Epik
Cerita epik terkenal di Mesopotamia adalah
Gilgamesh. Cerita epik ini
menceritakan
tentang seorang raja bernama Gilgamesh dari kota Uruk,
yang dianggap
manusia setengah dewa. Bagi beberapa sejarawan Gilgamesh
merupakan
tokoh bersejarah dan benar-benar nyata, pembangun dinasti di
kota Uruk.
Sejarah zaman dulu sangat sulit dibedakan antara cerita dan fakta.
Gilgamesh
adalah raja adil tetapi keras dan tegas. Ia suka berperang
menjajah
banyak suku di daerah sekitar Mesopotamia dan pembangun
arsitektur.
Dia menjadi raja setelah dunia dilanda banjir yang sangat dahsyat.
Dewa, bernama
Anu, sangat membenci Gilgamesh dan menciptakan seorang
lelaki yang
dibesarkan oleh binatang buas, namanya Enkidu. Tujuan dewa
Anu adalah
membunuh raja Gilgamesh. Setelah Enkidu tiba di kota Uruk, terjadilah satu
pertempuran yang dahsyat antara Enkidu dan Gilgamesh. Gilgamesh menang tetapi
tidak membunuh lawannya, tetapi merangkulnya. Enkidu menjadi temannya seumur
hidup.Mereka berperang bersama dan menentang tuntutan para dewa, terutama Dewi
Ishtar yang ingin menikah dengan Gilgamesh. Akibat hal tersebut,Enkidu dihukum
mati oleh para dewa dan Gilgamesh berkabung.
Cerita
Gilgamesh sudah beredar secara lisan kira-kira sejak tahun 3000
SM dan
ditemukan tulisannya tertanggal 650 SM dalam bentuk tanah liat.
Epik Gilgamesh
memberikan kita banyak informasi tentang budaya, perang
dan
kepercayaan dewa-dewi di Mesopotamia. Dalam Epik
Gilgamesh, dikatakan bahwa Gilgamesh telah memerintahkan pembangunan
tembok-tembok legendaris di Uruk. Sebuah versi lain menyatakan
bahwa menjelang akhir cerita, Gilgamesh berbual kepada Urshanabi sang
juru mudi bahwa dinding kota itu dibangun oleh tujuh orang bijak.
Dalam catatan sejarah, Sargon Agung mengklaim bahwa ia telah
menghancurkan dinding-dinding ini untuk membuktikan kekuatan militernya.
Para ahli percaya bahwa Epik Gilgamesh kemungkinan berkaitan dengan cerita
Alkitab tentang air bah yang disebutkan dalam Kitab Kejadian. Kepercayaan
suku Sumeria ini terus berkembang dan dianut oleh masyarakat yang tinggal
di daerah Mesopotamia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar