Pendahuluan
Jepang
merupakan sebuah negara yang terletak di Asia Timur, berdekatan langsungdengan
Samudera Pasifik dan bertetangga dengan Korea, China, dan Rusia. Negara
inimerupakan negara kepulauan yang terdiri dari 6.852 pulau, pulau-pulau
utamanya yaitu Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu. Pulau Honshu merupakan
pulau terbesar diantarapulau-pulau lainnya dan menjadi pulau terpadat diantara
pulau-pulau lainnya di Jepang.
Dipulau
Honshu ini terdapat ibu kota Jepang yang terletak di Tokyo atau sering juga
disebutdengan Tokyo Raya, sebuah prefektur yang merupakan daerah terpadat dari
negara ini. Tokyo menjadi daerah yang penting di Jepang, karena merupakan
daerah metropolitanterbesar di dunia berdasarkan kepadatannya.
Tokyo juga
merupakan prefektur dimanaterdapat distrik Chiyoda, yaitu kota dimana terdapat
istana kekaisaran Jepang. Tokyo adalahpusat politik, ekonomi, budaya dan
akademis di Jepang serta tempat tinggal kaisar Jepangdan kursi pemerintahan
negara, dan sekaligus merupakan pusat bisnis dan finansial utamauntuk seluruh
Asia Timur.Negara Jepang ini adalah negara dengan bentuk pemerintahan Monarki
Konstitusional, dengan seorang kaisar sebagai kepala negara. Sedangkan
kepalapemerintahan tertinggi dipegang oleh Perdana Menteri dan anggota Parlemen.
Jadi, kaisarhanyalah sebagai simbol kepala negara seremonial. Kedudukan Kaisar
Jepang diaturdalam konstitusi sebagai "simbol negara dan pemersatu
rakyat.”
Berdasarkan
mitologi tradisional Jepang, negara ini didirikan oleh Kaisar Jimmupada abad
ke-7 SM. Kaisar Jimmu inilah yang memulai monarki di Jepang dan
masihberlangsung hingga masa sekarang. Menurut Nihon Shoki dan Kojiki, yaitu
buku sejarah Jepang yang berasal dari zaman Nara dan Wado, kaisar pertama yang
bernama Jimmu inilah yang memerintahkan suatu ekspedisi dari Kyushu ke arah
timur. Demikian pula dengan Jimmu, “kaisar pertama yang legendaris”, melakukan
penghormatan ke timur dan kepada Dewi Matahari dengan mengawali ekspedisinya
dari Hyuga (artinya: menghadap kematahari) di Kyushu bagian timur.
Masyarakat
Jepang percaya bahwa kaisar adalah keturunan langsung dari dewa, maka kaisar
Jimmu dianggap sebagai keturunan dari Dewa Matahari atau Amateras.
Meskipun
begitu, sepanjang sejarahnya, kebanyakan kekuatan sebenarnya berada ditangan anggota-anggota
istana, shogun, pihak militer, dan memasuki zaman modern, ditangan perdana
menteri. Menurut Konstitusi Jepang tahun 1947, Jepang adalah negara monarki
konstitusional di bawah pimpinan Kaisar Jepang dan Parlemen Jepang.
Latar Belakang
Dalam
makalah ini membahas tentang kekaisaran Jepang, maka tentunya yang akan dibahas
adalah sistem pemerintahan negara Jepang. Dan bentuk pemerintahan negara
iniadalah sistem monarki konstitusional, dimana kaisar sebagai kepala negara
dan juga simbolseremonial. Monarki, berasal dari bahasa Yunani yaitu “monos”
yang berarti satu, dan “archein” yang berarti pemerintah. Monarki merupakan
sejenis pemerintahan yang dipimpin olehseorang penguasa monarki. Monarki atau
sistem pemerintahan kerajaan adalah sistem tertua di dunia.
Namun
pemerintahan Jepang sekarang ini tidak sepenuhnya dipegang oleh kaisar, karena
kaisar hanya sebagai kepala negara, bukan kepala pemerintahan. Maka bentuk
pemerintahan Jepang adalah monarki konstitusional.Selain itu, Kekaisaran Jepang
juga dipengaruhi oleh sistem pemerintahanfundamentalisme keagaamaan.
Fundamentalisme keagamaan adalah paham politik yangmenjadikan agama sebagai
ideologi berbangsa dan bernegara. Paham ini menjadikan agamasebagai basis
ideologinya.
Dapat kita
lihat bahwa pada masa lampau, Jepang menganggap Kaisar Jimmu sebagai keturunan
langsung dari Amaterasu. Dan selama beberapa abad Jepangmenganggap kaisar
mereka adalah dewa. Maka dari itu dilihat disini bahwa Jepang jugamenganut
sistem pemerintahan fundamentalisme keagamaan.
Pembahasan
Sejarah dan perkembangan
Kekaisaran Jepang dibagi kedalam 3 tiga babak, yaitu zamanprasejarah, zaman
monarki, dan zaman feodal. Berikut adalah pembahasan dari masing-masing zaman.
I. Kekaisaran Jepang Zaman Prasejarah
Sistem hukum Jepang saat
periode kuno dicirikan dengan hubungannya yang sangaterat dengan agama. Bagian
pertama dalam periode ini, yaitu dimulai dari abad ke-2 atau ke-3sebelum Masehi
sampai kira-kira abad kedua Masehi yang bertepatan waktunya dengan era tumbuh
suburnya kebudayaan Yayoi.
Terlihat bahwa agama primitif
menguasai seluruh segi kemasyarakatan selama era ini. Era pertengahan periode
kuno, antara abad ke-3dan ke-4, penguasa keagamaan merupakan dasar kekuasaan
politik yang digunakan parakaisar dalam menyatukan berbagai kelompok
kekeluargaan yang otonomi. Pada akhir bagianperiode kuno yaitu antara abad ke-5
dan ke-6, secara perlahan-lahan agama mulai kehilangankekuasaannya dalam
politik dan masyarakat, yang kemudian digantikan oleh penguasasekular (duniawi)
yang menjadi dasar kekuasaan politik.
Menurut Nihon Shoki dan Kojiki,
yang disusun dalam abad ke-8, kaisar pertamabernama Jimmu yang mengirimkan
suatu ekspedisi dari Kyushu ke arah timur. Jimmu,“kaisar pertama” yang
legendaris kata orang, melakukan penghormatan ke timur dan kepada Dewi Matahari
dengan mengawali ekspedisinya dari Hyuga (artinya: menghadap kematahari) di
Kyushu bagian timur. Tidak diragukan lagi, bahwa ekspedisi tersebut memang
pernah terjadi, namun bukandipimpin oleh Jimmu, melainkan oleh Sujin.
Sebenarnya Sujin adalah kaisar Jepang yangpertama, seperti Jimmu, jika kita
membaca di dalam kronik-kronik , ia disebut sebagai “kaisar pertama yang memerintah negara”
(hatsukuni-shirasu-sumeramikoto).
Teori ini dibenarkan oleh dugaan tentang
kematian Sujin (318 M) dan ditemukannya sebuah istana di daerahYamato milik
Ratu Himiko (dekat Gunung Miwa di daerah propinsi Nara).
Bukti lainnya, bahwa Sujin
mengirimkan sebuah ekspedisi ke arah timur dari Kyushusebelah utara dapat
disimpulkan dari kenyataan bahwa ekspedisi-ekspedisi bersenjata keKyushu
sebelah utara yang dipimpin oleh kaisar ke-12 dan ke-14 (Keiko dan Chuai)
samasekali mengabaikan (tidak menjamah) bagian utara pulau itu. Karena bagian
utara telahdikuasai oleh Sujin sebelum ia berangkat menuju ke timur, maka
perhatian kedua kaisar yangberkuasa dapat dipusatkan khusus pada sebelah
tenggara pulau itu.
Berikutnya para Kumaso dari
Kyushu bagian selatan diserang dengan ekspedisi-ekspedisi kaisar ke-12, yaitu
Kaisar Keiko, tetapi dengan gigih mereka menentang pasukan-pasukan kekaisaran.
Serangan lain dilakukan oleh kaisar ke-14, yaitu Chuai, tetapi pasukanitu
dibelokkan untuk menyerang Korea bagian Selatan dari Kyushu bagian utara
sesuaidengan sabda dari dewa yang diteruskan kepada istri Chuai, yaitu Kaisar
wanita Jingu Kogo.
Menurut kronik tercatat
bahwa kaisar wanita tersebutlah yang memimpin bala tentara yangmenyerbu itu,
kemudian timbulah keraguan mengenai hal tersebut, apakah ia betul-betulmanusia
atau hanyalah legenda. Tetapi yang pasti, bahwa Jepang memang menyerbu keKorea
dalam beberapa peristiwa sekitar tahun 400 Masehi. Kenyataan itu tersusun
padasebuah prasasti di sebuah monumen untuk mengenang Kerajaan Koguryo
(kerajaan kuno diKorea), dan monumen tersebut masih tegak berdiri di Manchuria
sebelah selatan.
II. Kekaisaran
Jepang Zaman Monarki.
A.
Periode Yamato (250-552 M)
Periode
Yamato atau sering juga disebut sebagai Periode Kofun, sudah ada sekitarabad
ke-3 atau ke-4 dan berada di daerah Yamato (sekarang: Propinsi Nara). Menurutlegenda,
Yamato diperintah oleh seorang kaisar keturunan Dewi Matahari (Ninigi no
Mikoto).
Cicitnya yang bernama Iwarehiko no
Mikoto maju dari Kyushu ke arah timur dan mendirikankerajaan di Yamato.
Pemerintahan ini bergerak menuju Semenanjung Korea dan mengirimkan utusan resmi
ke Cina. Pada abad ke-5 kekuasaannya pun semakin meluas sehingga akhirnya
berhasil menguasai sebagian besar wilayah Jepang.
Mulai abad ke-5 dan ke-6,
pemerintahan Yamato menyusun sistem politik pusat, sertamendirikan negara yang
disebut Yamato, dengan penguasanya disebut Okami(raja agung) ,dan kemudian
disebut Tenno (kaisar). Kubur kuno (kofun) penguasa pada masa itu banyak
tertinggal dimana-mana, dan kuburan kuno terbesar di Jepang terdapat di kota
Sakai (sekarang: Osaka) yang berasal dari abad ke-5. Kuburan ini merupakan
kuburan dari Kaisar Nintoku (Nintokuryokofun), kaisar ke-16 dari Kekaisaran
Jepang.Pada abad ke-5 sampai ke-6, banyak orang yang menyeberang dari
SemenanjungKorea dan Cina yang kemudian menetap di Jepang. Pada masa itu pula,
masuklah ajarankonfusianisme beserta bukunya, ajaran Budha beserta kitab suci
dan patungnya dari Cina danKorea ke Jepang.
Semua itu
menjadi dasar pengetahuan, pikiran, ajaran agama, dan seniorang Jepang. Posisi
kaisar yang berperan sebagai pemegang kekuasaan digantikan oleh klan Soga pada
tahun 593. Pada masa ini pemerintahan dibagi berdasarkan klan (Shisei Seido) ,dan
kaisar hanya dijadikan sebagai simbol negara.Kemudian Pangeran Shotoku Taishi
berhasil menekan klan Soga. Pada saat itulah pewaris tahta yang bernama Nakanooeno
Oji (Pangeran Nakanooe) yang kemudian dikenal dengan Kaisar Tenji dan Nakatomino
Kamatori yang dikenal sebagai Fujiwarano Kamatari, telah berhasil menjatuhkan
klan Soga pada tahun Taika (645), dan memulai pemerintahan baru. Peristiwa ini
disebut Pembaharuan Taika. Taika adalah nama tahun yang untuk pertamakalinya
ditetapkan di Jepang. Pembaharuan Taika, mencontoh sistem yang dipakai
Cina(dinasti Sung), yaitu menghapus sistem Gozoku dan membentuk sistem
pemerintahan yang berpusat pada Tenno (Kaisar) yang disebut Kochi-Komin
B.
Periode Asuka Hakuho (552-710)
Zaman ini disebut dengan Zaman
Asuka Hakuho karena merupakan zaman perkembangan paham Konfussianisme di
Jepang. Pada zaman ini pula terjadi pembangunanbesar-besaran kuil Budha
(645-710) yang berpusat di daerah Ikaruga dan Asuka. Pada zamanini Budha
dijadikan sebagai agama nasional di Jepang.
Disebabkan kekaguman dan
ketertarikan Pangeran Shotoku terhadap Dinasti Sui diCina, maka beliau
memerintahkan untuk membangun kuil-kuil dan patung-patung Budha diHooryuji dan
Chuguji di Nara, Koryuji di Kyoto, Hokoji di Asuka dan Shitennoji di Osaka.
C.
Periode Nara (710-794 M)
Dengan meniru ibukota dari
dinasti Tang di Cina yang bernama Choan, istanamembuat ibukota yang megah yang
disebut Heijyo di Nara, pada tahun 710M. Ibukota Naradibagi secara vertikal dan
horizontal dengan jalan yang besar. Disinilah berdiri istana besar,rumah kaum
bangsawan, dan kuil yang besar.
Zaman Nara berlangsung selama 70 tahun.
Dizaman ini, dilaksanakan pemerintahan oleh Kaisar berdasarkan Undang-undang
Taiho (Taiho Ritsuryo) yang disebut pemerintahan Ritsuryo (Ritsuryoseiji)
dengan berkembangya ibukota. Pada masa ini, keadaan kaum bangsawan dapat
menikmati kehidupan denganmenyenangkan, berbeda dengan kaum petani.
Masyarakat menggunakan sistem
barter sehari-harinya, kemudian para petani mendapatkan perlakuan tidak layak,
miskin, dan menderitasaat itu, karena adanya penetapan pajak yang tinggi,
adanya wajib militer, dan kerja paksayang sangat berat. Orang-orang yang
melarikan diri setelah membuang tanahnya, yangberasal dari kalangan petani pun
bertambah. Karena adanya kondisi seperti itu, istanakemudian menetapkan
peraturan tentang pemberian tanah kepada orang yang membukalahhan tersebut,
disebut dengan kondeneinenshizaiho.
Setelah peraturan tersebut
ditetapkan,banyak terjadi persaingan antara kaum bangsawan, kuil, dan keluarga
yang berkuasa untuk membuka lahan dengan skala besar, hal ini kemudian
menyebabkan makin bertambahnyatanah milik pribadi.Tanah pribadi yang dimiliki
dengan cara sepeerti itu, setelah makin lama makinmeluas, tanah pribadi ini
kemudian disebut shoen, sistem kochi-komin yang menjadi dasar dari pemerintahan
Ritsuryo pun runtuh.
Akibatnya, pemerintah istana
pun menjadi kacau,bangsawan dan pendeta mempunyai tanah yang luas menjadi
berjasa di pemerintahan.Pada pertengahan zaman ini, pertanian terus memburuk,
banyak orang yangmeninggal karena wabah penyakit, dan terjadi pertentangan
antara kaum pendeta dan kaumbangsawan. Kaisar Shomu yang beragama Budha,
memohon kepada kekuatan Budha untuk melindungi negara serta menenangkan rakyat
yang sedang resah. Untuk itulah kaisar membangun Todaiji (Kuil Todaiji) dan
sebagai patung utamanya ia membuat patung besar Budha dari perunggu berlapis
emas yang tingginya mencapai 16 meter di dalam kuil tersebut.
Sejak abad ke-7 sampai dengan
ke-9, istana juga telah belasan kali mengirimkanutusan resminya, untuk menyerap
serta memasukan kebudayaan yang telah maju dari dinastiTang. Kebudayaan pada
zaman Nara sangatlah dipengaruhi oleh kebudayaan dinasti Tang(Cina) dan
berhubungan erat dengan agama Budha. Kebudayaan zaman itu disebut juga dengan Tenpyo
Bunka (Kebudayaan Tenpyo) karena kebudayaan mengalami puncak kejayaan pada masa
pemerintahan Kaisar Shomu (tahun 729– 749) yang disebut Tenpyonenkan.
D.
Periode Heian (794-1185 M)
Tahun 794, Kaisar Kanmu memindahkan
ibukota ke Heian (Kyoto) untuk membangun kembali pemerintahan Ritsuryo. Ibukota
baru ini diberi nama Heiankyo denganharapan agar dunia yang damai dapat
berlangsung terus. Masa sejak pemberian nama hingga400 tahun sesudahnya disebut
Heian Jidai (zaman Heian). Istana pemerintahan ada di Kyotoselama kira-kira
1100 tahun, yaitu sejak saat itu sampai berakhirnya zaman Edo.
Pada zaman
Heian ini tanah pribadi (shoen) semakin bertambah. Terutama Fujiwara-Shi (Keluarga
Fujiwara) yang mendapatkan posisi yang menguntungkan berkat pembaharuanTaika,
memiliki tanah pribadi yang sagat banyak, dan menjadi kaum penguasa (kizoku) yang
paling berkuasa. Fujiwara-Shi menikahkan putrinya dengan Tenno, menjadikan
putramahkota dari pernikahan tersebut sebagai kaisar, dan menjadikan dirinya
sendiri sebagai Sessho (patih atau orang yang berkuasa) pada saat putra mahkota
(oji) masih kecil, kemudianmenjalankan pemerintahan sebagai Kanpaku (mangkubumi)
pada saat putra mahkota telahdewasa, sistem pemerintahan ini disebut Sesho
Kanpaku.
Keluarga
Fujiwara-Shi mengalamimasa kejayaan pada awal abad ke-11.Memasuki jaman Heian,
kaum bangsawan menikmati kebudayaan ala Cina, tetapimemasuki akhir abad ke-9,
karena dinasti Tang mulai goyah, atas usul dari Sugawara no Michizane,
pengiriman utusan resmi ke Cina pun dihentikan. Karena pengaruh dari
daratanCina semakin berkurang, maka munculah kebudayaan baru khas Jepang, Kokufubungaku.
E.
Kaisar Akihito (1989-sekarang)
Perang Dunia II telah membawa
kehancuran Jepang dan akhirnya pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah
tanpa syarat kepada Sekutu. Selanjutnya pada tanggal 2September 1945 Piagam
penyerahan Jepang dengan resmi ditandatangani oleh wakilpemerintah Jepang dan
Sekutu (Jenderal Douglas Mac. Arthur sebagai pimpinan SupremeCommander for the
Allied Powers (SCAP). Sejak inilah secara resmi juga dimulailah masapendudukan
Jepang oleh Sekutu.
Berdasarkan Konstitusi baru yang diumumkan
secara resmi pada tanggal 3 November1946 dan mulai berlaku tanggal 3 Mei 1947
dinyatakan bahwa Kaisar bagi masyarakat Jepang adalah Lambang Negara dan
Kesatuan rakyat. Di dalam kehidupan sehari-hari, kaisar tidak mempunyai
kekuasaan yang ada kaitannya dengan pemerintahan. Menurut Konstitusibaru tugas
Kaisar ialah:
1) Melantik
Perdana Menteri yang telah ditunjuk (dipilih) oleh DIET (Parlemen Jepang).
2) Melantik
Ketua Mahkamah Agung.
3)
Mengumumkan Undang-Undang dan perjanjian-perjanjian yang dibuat degan
negaralain.
4) Memanggil
DIET untuk bersidang dan menganugerahkan penghargaan atas saran danpersetujuan
Kabinet. Kaisar Hirohito meninggal pada tanggal 7 Januari 1989, kemudian
digantikan olehputera mahkotanya sebagai kaisar baru yakni Akihito.
Dengan demikian terjadi
pergantianera, yakni dari era Showa menjadi era Heisei yang berarti era
perdamaian. Oleh karena itu tidak heran, apabila 3 jam setelah kaisar Hirohito
meninggal, maka diadakan acara kenjitoshokei Nogi yakni “upacara penyerahan
tahta suci pada Kaisar baru Akihito, tanggal 7 Januari1989. Sebab 3 harta suci
harus diserahkan kepada penggantinya tanpa adanya waktu putus.Dengan demikian
sejak 7 Januari 1989, Jepang memasuki masa pemerintahan kaisar Akihitodengan
nama era Heisei.
Namun pelantikan Kaisar Akihito
sebagai kaisar Jepang ke-125 barudilaksanakan pada tanggal 12 November 1990.
Dalam acara penobatan kaisar Akihito, hadir37 Presiden, 11 Perdana Menteri dan
20 Raja dari seluruh dunia.
Kesimpulan
Dapat kita lihat dari masa ke masa bahwa
peranan kaisar dalam pemerintahan diJepang terus berubah-ubah, sesuai dengan
kekuasaan yang sedang berkuasa pada masing-masing zaman tersebut. Peranan
kaisar yang awal mulanya adalah sebagai kepalapemerintahan dapat digeser oleh
suatu klan dan dirubah kedaulatannya oleh klan tersebutsehingga kaisar atau Tenno
hanya sebagai simbol saja.Bahkan pada masa lampau kaisar sempat
diagung-agungkan dan dikatakan sebagaiketurunan langsung dari Dewa Matahari
atau Amaterasu, yang memang merupakan dewa darikepercayaan Jepang kuno.
Hal
ini terjadi dikarenakan adanya kepercayaan kuno yang saat itudianut oleh
masyarakat Jepang, dimana sebenarnya kemungkinan besar pemuka darikepercayaan
tersebut atau bangsawan yang berkuasa pada zaman itulah yang mengungkapkanhal
ini.
Namun seiring berjalannya waktu,
kaisar tidak lagi dianggap sebagai keturunan Dewa, bahkan sekarang ini kaisar
hanya merupakan simbol negara saja. Padahal awalnya kaisar diagung-agungkan dan
dijadikan sebagai kepala pemerintahan kerajaan, namunsekarang seperti yang
tertlis dalam Konstitusi tugas kaisar hanyalah untuk melantik Perdana Menteri
dan Mahkamah Agung, serta mengumumkan Undang-undang dan Perjanjian-perjanjian
baru yang dilakukan Jepang dengan negara lain.Terjadi pula pergeseran sistem
pemerintahan yang tadinya berupa fundamentalisme keagamaan dan monarki menjadi
monarki konstitusional yang utuh.
Fundamentalisme keagamaan inilah
yang tadinya menjadi dasar bagaimana masyarakat Jepang dulunya berpendapat
bahwa kaisar mereka adalah keturunan dari Dewa. Karena kentalnya
budayakepercayaan mereka sehingga dapat muncul sistem seperti ini. Namun
sekarang sistem itusudah bergeser menjadi sistem monarki konstitusional, dimana
kepala pemerintahan dipegangoleh Perdana Menteri, dan Tenno hanyalah sebagai
kepala negara dan simbol negara atau seremonial.
Daftar
Pustaka
Beasley,
W.G., 2003.Pengalaman Jepang, Sejarah Singkat Jepang. Jakarta:
YayasanObor Indonesia.
Suradjaja, I
Ketut. 1984. Pergerakan Demokrasi Jepang. PT. Karya Uni Press.
PW,
Martinah. 1973. Sejarah Jepang, Ringkasan dari The History of Japan.
karyaK.S. Latourette. FKIS-IKIP Yogyakarta.
Facts and
Figures of Japan 2007 01: Land ".Foreign Press Center Japan.
http://www.facts-about-japan.com/ancient-japan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar